Sebelum kita mengetahui penjelasan tentang layanan telematika, mari kita fahami terlebih dahulu apa definisi dari layanan telematika tersebut.
Layanan Telematika itu adalah
Layanan dial up ke jaringan internet maupun semua jenis jaringan yang
didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data.
Layanan Telematikanya digunakan dalam beberapa bidang, 4 diantaranya :
1. Layanan Telematika di bidang Layanan Informasi
Layanan Informasi adalah
penyampaian berbagai informasi kepada sasaran layanan agar individu
dapat menolah dan memanfaatkan informasi tersebut demi kepentingan hidup
dan perkembangannya.
Secara umum agar terkuasainya
informasi tertentu sedangkan secara khusus terkait dengan fungsi
pemahaman (paham terhadap informasi yang diberikan) dan memanfaatkan
informasi dalam penyelesaian masalahnya. Layanan informasi menjadikan
individu mandiri yaitu memahami dan menerima diri dan lingkungan secara
positif, objektif dan dinamis, mampu mengambil keputusan, mampu
mengarahkan diri sesuai dengan kebutuhannya tersebut dan akhirnya dapat
mengaktualisasikan dirinya.
Komponen
a. Konselor sebagai pelaksana layanan
b.
Peserta layanan sebagai sasaran layanan adalah individu yang memerlukan
informasi untuk mengatasi permasalahannya dan mengembangkan
kehidupannya
c. Informasi sebagai isi layanan yang disesuaikan dengan kebutuhan peserta layanan.
Asas
Layanan
informasi sangat menuntut asas kegiatan dari peserta layanan, asas
keterbukaan dan kesukarelaan. Asas kerahasiaan diperlukan jika informasi
bersifat pribadi.
Pendekatan dan Teknik
Layanan informasi diberikan secara langsung dan terbuka oleh konselor yang disajikan dalam bentuk:
a. Ceramah, Tanya-jawab dan diskusi
b. Menggunakan media informasi
c. Melalui kegiatan khusus seperti hari Karir
d. Mendatangkan Nara Sumber
Layanan ini hendaknya dapat
mengaktifkan peserta layanan seperti melalui Studi Kasus tentang suatu
materi lalu diminta peserta layanan menganalisis kasus tersebut.
Kegiatan Pendukung
Layanan
ini berkaitan dengan aplikasi instrumentasi untuk mengungkapkan apa
yang dibutuhkan oleh peserta layanan. Berkaitan juga dengan konferensi
kasus dalam memberikan pemahaman demi terselesaikan kasus. Berkaitan
dengan kunjungan rumah menyangkut tentang pendapat orangtua dan kondisi
kehidupan keluarga bagi peserta layanan (bagi anak atau anggota keluarga
lainnya). Dalam Alih tangan kasus, layanan informasi dapat digunakan
bagi peserta layanan yang ingn mendalami informasi tertentu yang
berkaitan dengan permasalahan yang dialaminya.
Operasionalisasi
a. Perencanaan
Identifikasi
kebutuhan informasi terhadap objek layanan, menetapkan materi layanan,
menetapakan subyek layanan, menetapkan nara sumber, menentapkan
prosedur, perangkat dan media layanan serta menyiapkan kelengkapan
administrasi.
b. Pelaksanaan
Mengorganisasikan kegiatan layanan, mengaktifkan peseta layanan dan mengoptimalkan penggunaan metode dan media.
c. Evaluasi
Menetapkan
materi evaluasi, menetapkan prosedur evaluasi, menyusun instrumen
evaluasi, mengaplikasikan instrumen dab mengolah hasil instrument.
d. Analisis hasil evaluasi
Menetapkan norma/standar evaluasi, melakukan analisis dan menafsirkan hasil analisis.
e. Tindak lanjut
Menetapkan
jenis dan arah tindak lanjut, mengkomunikasikan rencana tindak lanjut
pihak terkait dan melaksanakan rencana tindak lanjut.
f. Pelaporan
Menyusun laporan layanan orientasi, menyempaikan laporan kepada pihak terkait dan mendokumentasikan laporan.
Dalam melaksanakan layanan, seorang konselor hendaknya mampu mengidentifikasi Lima Ranah Penguasaan (LIRAUSA) yang terdiri dari:
1. Wadasruh (wawasan dasar menyeluruh) meliputi: pengertian, tujuan dan manfaat layanan diberikan.
2. Komponen yang berperan pokok dalam layanan
3. Standar Prosedur Operasional (SPO) layanan
4. Setting atau lokasi dan kondisi yang menyertainya
5. Penilaian dan pelaporan
2. Layanan Telematika di bidang Layanan Keamanan
Keamanan adalah suatu
yang sangat penting untuk menjaga agar suatu data dalam jariangan tidak
mudah hilang. Sistem keamanan membantu mengamankan jaringan tanpa
menghalangi penggunaannya dan menempatkan antisipasi ketika jaringan
berhasil ditembus. Keamanan jaringan di sini adalah memberikan
peningkatan tertentu untuk jaringan.
Peningkatan keamanan jaringan ini dapat dilakukan terhadap :
Rahasia (privacy)
Dengan banyak pemakai yang tidak dikenal pada jaringan menebabkan penyembunyian data yang sensitive menjadi sulit.
Keterpaduan data (data integrity)
Karena banyak node dan pemakai berpotensi untuk mengakses system komputasi, resiko korupsi data adalah lebih tinggi.
Keaslian (authenticity)
Hal
ini sulit untuk memastikan identitas pemakai pada system remote,
akibatnya satu host mungkin tidak mempercayai keaslian seorang pemakai
yang dijalankan oleh host lain.
Convert Channel
Jaringan
menawarkan banyak kemungkinan untuk konstruksi convert channel untuk
aliran data, karena begitu banyak data yang sedang ditransmit guna
menyembunyikan pesan.
Keamanan dapat didefinisikan sebagai berikut :
1. Integrity
Mensyaratkan bahwa informasi hanya dapat diubah oleh pihak yang memiliki wewenang
2. Confidentiality
Mensyaratkan bahwa informasi (data) hanya bisa diakses oleh pihak yang memiliki wewenang.
3. Authentication
Mensyaratkan
bahwa pengirim suatu informasi dapat diidentifikasi dengan benar dan
ada jaminan bahwa identitas yang didapat tidak palsu.
4. Availability
Mensyaratkan bahwa informasi tersedia untuk pihak yang memiliki wewenang ketika dibutuhkan.
5. Nonrepudiation
Mensyaratkan bahwa baik pengirim maupun penerima informasi tidak dapat menyangkal pengiriman dan penerimaan pesan.
Serangan (gangguan) terhadap keamanan dapat dikategorikan dalam empat kategori utama :
1. Interruption
Suatu
aset dari suatu sistem diserang sehingga menjadi tidak tersedia atau
tidak dapat dipakai oleh yang berwenang. Contohnya adalah
perusakan/modifikasi terhadap piranti keras atau saluran jaringan.
2. Interception
Suatu
pihak yang tidak berwenang mendapatkan akses pada suatu aset. Pihak
yang dimaksud bisa berupa orang, program, atau sistem yang lain.
Contohnya adalah penyadapan terhadap data dalam suatu jaringan.
3. Modification
Suatu
pihak yang tidak berwenang dapat melakukan perubahan terhadap suatu
aset. Contohnya adalah perubahan nilai pada file data, modifikasi
program sehingga berjalan dengan tidak semestinya, dan modifikasi pesan
yang sedang ditransmisikan dalam jaringan.
4. Fabrication
Suatu
pihak yang tidak berwenang menyisipkan objek palsu ke dalam sistem.
Contohnya adalah pengiriman pesan palsu kepada orang lain.
3. Layanan Telematika di bidang Layanan Context-Aware dan Event Base
Di zaman seperti sekarang ini
sangat dibutuhkan suatu teknologi yang dapat memberikan kemudahan bagi
user untuk mengakses informasi setiap saat kapan pun dan dimana pun
mereka berada. Suatu teknologi yang disebut context-aware computing
dapat memenuhi kebutuhan tersebut dan akan menjadi trend yang penting
untuk dikembangkan di masa depan. Dengan adanya context aware maka user
tidak perlu harus selalu memberi input yang banyak secara eksplisit
untuk membuat komputer menjalankan tugasnya.
Context
awareness adalah kemampuan sebuah sistem untuk memahami si user,
network, lingkungan, dan dengan demikian melakukan adaptasi yang dinamis
sesuai kebutuhan.
Karakteristik dari user,
network, lingkungan itu disebut konteks. Namun informasi konteks sendiri
menjadi kompleks dan heterogen sesuai jenis layanan yang akan didukung.
Maka context awareness menjadi masalah yang besar dan menarik dalam
pengembangan aplikasi, khususnya mobile, beberapa tahun ke depan.
Beberapa
bagian yang lebih sederhana dari context awareness telah mulai
dibangun. Misalnya LBS: location-based service. Misalnya, sewaktu user
mencari keyword tertentu (pom bensin, kafe, ATM, dll), maka ia akan
memperoleh hasil yang berbeda tergantung pada posisi user. Ini dapat
mulai digabungkan dengan beberapa info dari user. Misalnya pom bensin
atau kafe di dekat posisi user yang menerima pembayaran dengan ATM yang
dimiliki user.
Ada 4 kategori aplikasi context-awareness menurut Bill N. Schilit, Norman Adams, dan Roy Want, yaitu :
1. Proximate selection.
adalah
suatu teknik antarmuka yang memudahkan pengguna dalam memilih atau
melihat lokasi objek yang berada didekatnya dan mengetahui posisi lokasi
dari user itu sendiri. Ada dua variabel yang berkaitan dengan proximate
selection ini, yaitu locus dan selection dengan kata lain tempat dan
pilihan.
2. Automatic Contextual Reconfiguration
Aspek
terpenting suatu kasus sistem context-aware adalah bagaimana suatu
konteks yang digunakan membawa perbedaan terhadap konfigurasi sistem dan
bagaimana cara antar setiap komponen berinteraksi satu sama lain nya.
Sebagai contoh, penggunaan virtual whiteboard sebagai salah satu inovasi
automatic reconfiguration yang menciptakan ilusi pengaksesan virtual
objects sebagai layaknya fisik suatu benda.
Contextual
Reconfiguration juga bisa diterapkan pada fungsi sistem operasi;
sebagai contoh: sistem operasi suatu komputer A bisa memanfaatkan memori
komputer lainnya yang berada didekatnya untuk melakukan back-up data
sebagai antisipasi jika power komputer A melemah.
3. Contextual Informations and Commands
Kegiatan
manusia bisa diprediksi dari situasi atau lokasi dimana mereka berada.
Sebagai contoh, ketika berada di dapur, maka kegiatan yang dilakukan
pada lokasi tersebut pasti berkaitan dengan memasak. Hal inilah yang
menjadi dasar dari tujuan contextual information and commands, dimana
informasi-informasi tersebut dan perintah yang akan dilaksanakan
disimpan ke dalam sebuah directory tertentu. Setiap file yang berada di
dalam directory berisi locations and contain files, programs, and links.
Ketika seorang user berpindah dari suatu lokasi ke lokasi lainnya, maka
browser juga akan langsung mengubah data lokasi di dalam directory.
Sebagai contoh: ketika user berada di kantor, maka user akan melihat
agenda yang harus dilakukan; ketika user beralih lagi ke dapur, maka
user tersebut akan melihat petunjuk untuk membuat kopi dan data
penyimpanan kebutuhan dapur.
4. Context-Triggered Actions
Cara
kerja sistem context-triggered actions sama layaknya dengan aturan
sederhana IF-THEN. Informasi yang berada pada klausa kondisi akan memacu
perintah aksi yang harus dilakukan. Kategori sistem context-aware ini
bisa dikatakan mirip dengan contextual information and commands, namun
perbedaannya terletak pada aturan-aturan kondisi yang harus jelas dan
spesifik untuk memacu aksi yang akan dilakukan.
4. Layanan Telematika di bidang Layanan Perbaikan Sumber
Layanan perbaikan sumber yang
dimaksud adalah layanan perbaikan dalam sumber daya manusia (SDM). SDM
telematika adalah orang yang melakukan aktivitas yang berhubungan dengan
telekomunikasi, media, dan informatika sebagai pengelola, pengembang,
pendidik, dan pengguna di lingkungan pemerintah, dunia usaha, lembaga
pendidikan, dan masyarakat pada umumnya.
Konsep pengembangan sumber daya
manusia di bidang telematika ditujukan untuk meningkatkan kualitas,
kuantitas dan pendayagunaan SDM telematika dengan tujuan untuk mengatasi
kesenjangan digital, kesenjangan informasi dan meningkatkan kemandirian
masyarakat dalam pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi secara
efektif dan optimal.
Kebutuhan akan SDM dapat dilihat dari bidang ekonomi dan bidang politik, yaitu :
Dilihat dari bidang ekonomi
Pengembangan telematika
ditujukan untuk peningkatan kapasitas ekonomi, berupa peningkatan
kapasitas industry produk barang dan jasa.
Dilihat dari bidang politik
Bagaimana telematika memberikan kontribusi pada pelayanan public sehingga menghasilkan dukungan politik.
Dari kedua bidang tersebut diatas kebutuhan terhadap telematika akan dilihat dari dua aspek, yaitu :
1. Pengembangan peningkatan kapasitas industry.
2. Pengembangan layanan publik.
Sasaran utama dalam upaya pengembangan SDM telematika yaitu sebagai berikut :
a. Peningkatan kinerja layanan
public yang memberikan akses yang luas terhadap peningkatan kecerdasan
masyarakat, pengembangan demokrasi dan transparasi sebagai katalisator
pembangaunan.
b. Literasi masyarakat di bidang
teknologi telematika yang terutama ditujukan kepada old generator dan
today generation sebagai peningkatan, dikemukakan oleh Tapscott.
sumber :
http://galuhkurniawan.blogspot.com/2011/10/layanan-informasi-layanan-keamanan.html
http://diegomu.blogspot.com/2011/10/4-layanan-telematika.html
0 comments:
Post a Comment