BAB I
PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang.
Perubahan waktu dari detik kemenit
dari menit ke jam dari jam ke hari dari hari keminggu dan seterusnya, dari
zaman globalisasi modern ini. Perkembangan teknologi semakin hari semakin
berkembang, tidak menutup kemungkinan setiap jam dan menit teknologi baru
muncul dengan kelebihan dan keunggulan yang berbeda satu sama lain atau mungkin
saling melengkapi dan menutupi kekurangan yang ada. Dengan adanya internet
merupakan salah satu bentuk teknologi yang seharusnya dapat memotivasi
sekaligus memberikan inspirasi untuk menghasilkan kreasi yang bermanfaat.
Setiap informasi yang dibutuhkan (yang terkait) dapat dengan cepat diperoleh
hanya dengan mengetikan kata kuncinya dengan tepat. Permintaan informasi dari
client kepada server langsung disajikan dengan data-data yang terkait pada
database yang ada. Bagaimanakah proses pengelolaan data dan proses
pengirimannya yang sebenarnya terjadi?. Inilah hal yang sering dilupakan oleh
para pengguna dunia maya.
Ketika terjadi proses pengiriman
data dari client kepada server atau sebaliknya (sender ke receiver), banyak
hal-hal yang tidak diketahui oleh para surfer, karena mungkin mereka kurang
mengangap penting mengenail hal tersebut. Data yang tidak tepat, hilangnya
data, hancurnya data besar kemungkinan terjadi pada proses pengiriman data pada
tahap-tahap tertentu. Hal inilah yang menjadi permasalahan pada jaringan
komunikasi data.
Ada 2 Pembahasan penting dalam makalah ini, yaitu :
1. Menjelasakan secara umum mengenai
OSI Layers
2. Menjelaskan secara umum mengenai
Physical Layer
BAB II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1. Penjelasan OSI Layers.
Pengantar Model Open Systems Interconnection(OSI). Model Open Systems Interconnection (OSI) diciptakan oleh International Standardization for Organization (ISO) yang menyediakan kerangka logika terstruktur bagaimana proses komunikasi data berinteraksi melalui jaringan. Standard ini dikembangkan untuk industri komputer agar komputer dapat berkomunikasi pada jaringan yang berbeda secara efisien.
Model Layer OSI
Terdapat
7 layer pada model OSI. Setiap layer bertanggungjawab secara khusus pada proses
komunikasi data. Misal, satu layer bertanggungjawab untuk membentuk koneksi
antar perangkat, sementara layer lainnya bertanggungjawab untuk mengoreksi
terjadinya selama proses transfer data berlangsung.
2.2. Pengertian
Lapisan Fisik ( Physical Layer ).
Lapisan fisik (Physical Layer) merupakan lapisan dasar dari
semua jaringan dalam model referensi OSI dimana lapisan ini berfungsi untuk
mentransmisikan sinyal data analog maupun digital. Selain itu, lapisan fisik
dapat digunakan untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk
menghubungkan komputer dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke
perangkat lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer. Pada lapisan ini
yang akan menjelaskan mengenai jarak terjauh yang mungkin digunakan oleh media
fisik serta mengatur bagaimana cara melakukan collision control. Physical Layer juga memiliki tujuan utama,
seperti.
- Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
- Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
- Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
- Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
- Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.
- Sinkronisasi transmisi sinyal.
- Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
- Mendeteksi error selama transmisi.
Lapisan ini mendefinisikan antarmuka dan mekanisme untuk
meletakkan bit-bit data diatas media jaringan seperti kabel, radio dan cahaya.
Selain itu, lapisan ini dapat mendefinisikan tegangan listrik, arus listrik,
modulasi sinkronisasi antar bit, pengaktifan dan pemutusan koneksi serta
beberapa karakteristik kelistrikan untuk media transmisi seperti kabel UTP /
STP, kabel koaksial atau kabel fiber optic. Protocol pada PHY Layer mencakup
IEEE 802.3; RS-232C; X.21; repeater; transceiver; kartu jaringan atau Network
Interface Card (NIC) dan pengabelan untuk beroperasi.
2.3. Manfaat Physical Layers pada Komunikasi
Data.
Media paling sering digunakan untuk
komunikasi data adalah kabel yang menggunakan kawat tembaga untuk sinyal data
dan bit kontrol antar perangkat jaringan. Kabel yang digunakan untuk komunikasi
data yang biasanya terdiri dari serangkaian kabel tembaga individu yang
membentuk sirkuit sinyal didedikasikan untuk tujuan tertentu. Jenis lain dari
kabel tembaga, yang dikenal sebagai kabel koaksial, memiliki konduktor tunggal
yang berjalan melalui pusat kabel yang terbungkus oleh, namun terisolasi dari,
pelindung lainnya.
Tembaga jenis media yang dipilih
adalah ditentukan oleh standar lapisan Fisik yang dibutuhkan untuk menghubungkan
lapisan Data Link perangkat dua atau lebih jaringan. Kabel ini dapat digunakan
untuk menghubungkan node di LAN untuk perangkat perantara, seperti router dan
switch. Kabel juga digunakan untuk menghubungkan perangkat WAN ke penyedia
layanan data seperti perusahaan telepon. Setiap jenis koneksi dan perangkat
kabel terlampir persyaratan yang ditetapkan oleh standar lapisan fisik.
Jaringan
media umumnya menggunakan jack modular dan colokan, yang menyediakan koneksi
mudah dan pemutusan. Juga, satu jenis konektor fisik dapat digunakan untuk
beberapa jenis koneksi. Sebagai contoh, konektor RJ-45 digunakan secara luas
dalam LAN dengan satu jenis media dan di beberapa WAN dengan jenis media lain.
Berikut adalah contoh hardware yang memakai kawat tembaga
2.4. Sinyal
Data.
Sinyal data merupakan proses komunikasi data yang hendak
ditransmisikan akan diberi kode terlebih dahulu dala bentuk sinyal analog dan
digital.
- Sinyal analog
Merupakan sinyal data dalam bentuk
gelombang yang berkelanjutan, tidak ada perubahan secara tiba-tiba serta
mempunyai besaran yaitu amplitudo dan frekuensi. Dengan menggunakan sinyal
analog akan memberikan jangkauan transmisi data yang jauh. Gelombang pada
sinyal analog berbentuk sinusoidal yang memiliki tiga variabel dasar seperti
amplitudo (ukuran tinggi rendah tegangan dari sinyal analog), frekuensi (jumlah
gelombang dalam waktu satu detik) dan phase (besar sudut dari sinyal analog pada
saat tertentu). Dengan menggunakan 3 variabel tersebut akan diperoleh 3 jenis
modulasi, seperti:
- Amplitudo Modulation (AM) menggunakan sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital.
- Frequency Modulation (FM) menggunakan frekuensi sinyal analog untuk membedakan dua keadaan sinyal digital.
- Phase Modulation (PM) menggunakan perbedaan sudut fase dari sinyal analog untuk membedakan dua keadaan dari sinyal digital. Cara ini merupakan cara yang paling baik, tapi menggunakan sistem yang sangat sulit.
- Sinyal digital
Merupakan sinyal data dalam bentuk
pulsa yang dapat mengalami perubahan secara tiba-tiba dan mempunyai besaran 0
dan 1. Modem (modulator demodulator) akan digunakan untuk melakukan transmisi
data. modem sebagai modulator bertujuan untuk menerjemahkan data atau informasi
dalam bentuk sinyal digital menjadi sinyal analog yang kemudian akan
menggabungkan diri dengan frekuensi pembawa (carrier).
Sedangkan, modem sebagai demodulator
bertujuan untuk memisahkan dari frekuensi pembawa dan menerjemahkan data atau
informasi sinyal analog menjadi sinyal digital. Pada Physical Layer, komputer
mengirimkan stream bit lewat media transmisi karena komputer menggunakan sinyal
elektrik untuk menghadirkan biner 0 dan 1. Oleh karena itu, Physical Layer
memiliki standar sinyal elektrik, seperti:
·
Jenis sinyal (analod atau digital).
·
Level tegangan.
·
Identifikasi bit.
·
inkronisasi bit.
2.5. Media Transmisi.
Media transmisi merupakan suatu jalur fisik antara
transmitter dan receiver dalam sistem transmisi data. media transmisi dapat
diklasifikasikan sebagai guided (terpadu) dan unguided (tidak terpadu) dapat
terjadi dalam bentuk gelombang elektromagnetik. Dengan media yang terpadu,
gelombang dipadu melalui sebuah media padat seperti kabel tembaga terpilin
(twisted pair), kabel coaxial tembaga dan serat optik (fiber optic). Beberapa
faktor yang berhubungan dengan media transmisi dan sinyal, yaitu.
·
Bandwidth (lebar pita).
·
Transmission impairement (kerusakan
transmisi).
·
Interference (interferensi).
·
Jumlah penerima (receiver).
Adapun media yang dibutuhkan selain komputer terlepas dari
jenis jaringan yang dibangun,adalah:
·
Kabel.
·
Transmisi tanpa kabel (wireless).
·
Network interface card (NIC) atau
kartu jaringan.
Protokol pada Physical Layer menjelaskan karakteristik dari
media transmisi dan sinyal elektrik yang meliputi spesifikasi sebagai berikut.
·
Konektor fisik.
·
Piranti koneksi seperti switch dan
multiplexer.
·
Kecepatan data transfer.
·
Jarak transmisi maksimum.
2.6 Jenis Transmisi.
1. Transmisi Paralel.
Merupakan suatu konektor yang
terdiri dari tujuh atau delapat bit (ASCII) ditransmisikan secara serentak
setiap saat.
2. Transmisi Serial.
Merupakan bentuk transmisi yang
digunakan secara umum. Pada transmisi ini, setiap bit dari satu karakter
dikirimkan secara berurutan yaitu bit per bit dimana satu bit diikuti oleh bit
berikutnya.
2.7 Metode Transmisi.
1. Baseband.
Pada metode ini, data berupa sinyal
digital langsung dikirim melalui media transmisi satu channel seperti kabel
tanpa melalui perubahan apapun. Dengan cara ini pengiriman data dan tergantung
pada jarak transmisi dan kualitas media yang digunakan. Pada metode ini
dibutuhkan peralatan multiplexing disebut time division multiplexing (TDM). TDM
digunakan untuk transmisi data dalam bentuk sinyal. Dengan TDM, pengiriman data
dilakukan dengan cara mengatur pengiriman data dari setiap terminal berdasarkan
waktu. Olehkarena itu, dibutuhkan media transmisi berkualitas tinggi yang dapat
mengirimkan data dengan kecepatan tinggi diantara multiplexer transmitter dan
multiplexer receiver.
2. Broadband.
Broadband digunakan untuk
mentransmisikan sinyal analog. Apabila data dalam bentuk sinyal digital, maka
harus dimodulasi menjadi sinyal analog. Media yang digunakan berupa kabel
coaxial broadband menggunakan media frekuensi radio atau satelit. Data dari
beberapa terminal dapat menggunakan satu saluran, tapi memiliki frekuensi yang
berbeda sehingga pada saat bersamaan dapat dikirimkan berebagai jenis data
melalui beberapa frekuensi.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Layer 1 dari model OSI bertanggung
jawab atas perangkat interkoneksi fisik. Standar pada lapisan ini
mendefinisikan karakteristik listrik, optik, dan radio frekuensi representasi
bit yang terdiri dari frame layer Data Link yang akan dikirimkan. Nilai Bit
dapat direpresentasikan sebagai pulsa elektronik, pulsa cahaya, atau perubahan
dalam gelombang radio.
3.2. Saran
Diharapkan anda mengetahui lapisan fisik dapat digunakan
untuk menentukan karakteristik dari kabel yang digunakan untuk menghubungkan
komputer dalam jaringan sehingga sarana sistem pengiriman data ke perangkat
lain yang terhubung dalam suatu jaringan komputer, salah satu contohnya:
- Menspesifikasikan standar untuk berinteraksi dengan media jaringan.
- Menspesifikasikan kebutuhan media untuk jaringan.
- Menetukan karakteristik kabel untuk menghubungkan komputer dengan jaringan.
- Mentransfer dan menentukan bagaimana bit data dikodekan.
- Format sinyal electrical untuk transmisi lewat media jaringan.
- Sinkronisasi transmisi sinyal.
- Menangani interkoneksi fisik (kabel), mekanikal, elektrikal dan procedural.
- Mendeteksi error selama transmisi.
DAFTAR
PUSTAKA
- http://id.shvoong.com/exact-sciences/1733508-apa-saja-tujuh-lapisan-model/#ixzz1YrNckl6j
- Tim Penelitian dan Pengembangan Wahana Komputer,
Konsep Jaringan dan Pengembangannya, Salemba Infotek, Jakarta, 2003.
kita juga punya nih jurnal mengenai jaringan syaraf tiruan, silahkan dikunjungi dan dibaca , berikut linknya
ReplyDeletehttp://repository.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/972/1/11106025.pdf
semoga bermanfaat yaa :)